Kamis, 02 Juni 2011

TNI AL Uji Coba Rudal Rusia di Selat Sunda





Kru Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya-591 melakukan pengamatan jalur lintasan yang dilalui di ruang kendali di kawasan perairan Selat Sunda, Selasa (19/4). KRI Surabaya-591 adalah kapal jenis landing platform dock (LPD) yang mampu mengangkut 400 personel tempur, dua kapal landing craft unit, 22 tank, dan 3 helikopter. Kapal dengan panjang 122 meter dan lebar 22 meter ini juga dilengkapi dengan senjata meriam boffors 40 milimeter dan mitraliur oerlikon 20 mm. (Foto: KOMPAS/Hendra A Setyawan)

20 April 2011, Jakarta (KOMPAS): TNI AL menyiapkan uji coba penembakan rudal Yakhont buatan Rusia di Selat Sunda.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Tri Prasodjo dalam jumpa pers di KRI Surabaya-591 Surabaya, Selasa (19/4), mengatakan bahwa sebanyak 12 kapal perang mengikuti uji penembakan yang diadakan pada Rabu (20/4) ini.

”Ini uji penembakan pertama rudal Yakhont yang memiliki jangkauan hingga 300 kilometer. Rudal ini seharga 1,2 juta dollar AS per unit. Lokasi penembakan ke sasaran sekitar 200 kilometer,” kata Tri Prasodjo.

Sasaran tembak rudal Yakhont adalah KRI Teluk Bayur buatan Amerika Serikat yang sudah tidak digunakan lagi. KRI Teluk Bayur sudah dihapus dari perbendaharaan negara sehingga dapat digunakan sebagai sasaran tembak.

Rudal Yakhont merupakan senjata permukaan ke permukaan (surface to surface) yang memiliki daya hancur dahsyat.

Tri Prasodjo tidak menjelaskan berapa banyak rudal Yakhont yang dimiliki dalam persenjataan TNI AL.

Selain menembakkan Yakhont, TNI AL juga mengadakan uji tembak rudal Exocet buatan Prancis, rudal Mistral, dan penembakan torpedo dari kapal selam.

Lokasi penembakan berada di ujung selatan Selat Sunda. Lokasi sasaran KRI Teluk Bayur berada di perairan Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Enggano di Provinsi Bengkulu.

Sejumlah teknisi Rusia, pakar ilmiah Indonesia, dan 1.000 personel TNI AL terlibat dalam uji coba senjata itu. KRI Surabaya-591 Surabaya yang merupakan kapal komando (flag ship) Armada RI Kawasan Timur (Armatim) menjadi Posko Latihan.

 

Kru KRI Surabaya-591 mengamati jalur lintasan saat perjalanan menuju Selat Sunda dalam rangka ujicoba penembakan rudal yakont di Banten, Selasa (19/4). KRI Surabaya-591 merupakan kapal Landing Platform Dock (LPD) buatan Korea Selatan yang mempunyai panjang 122 meter , lebar 22 meter dan mampu mengangkut 400 personel tempur , 22 tank, 3 helikopter serta dilengkapi senjata meriam boffors 40 mm. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/11)

Direncanakan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, para Kepala Staf TNI, pimpinan Komisi I DPR, dan para pejabat akan datang ke KRI Surabaya.

Sejumlah pesawat intai maritim dan helikopter dikerahkan dalam latihan tersebut. KRI Surabaya berjenis landing platform dock (LPD) mampu didarati sejumlah helikopter dalam operasi militer. Sumber: KOMPAS


Rudal Yakhont Buatan Rusia Pun Menghantam KRI Teluk Bayur...

   

Kapal Republik Indonesia (KRI) Oswald Siahaan-354 (jenis kapal perusak kawal kelas Fregat Vanspijk) menembakkan peluru kendali (rudal) Yakhont dengan sasaran eks KRI Teluk Bayur-502 yang berjarak sekitar 250 kilometer di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4) lalu. (Foto: Kompas/Hendra A Setyawan)

23 April 2011, Jakarta (KOMPAS): Uji coba rudal Yakhont, Rabu (20/4), berhasil menghantam sasaran Kapal Republik Indonesia Teluk Bayur di Samudra Hindia dari jarak sekitar 250 kilometer. Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, dalam jumpa pers di KRI Surabaya-591 mengatakan, uji penembakan rudal Yakhont itu berhasil mengenai sasaran.

”Selanjutnya sasaran dihantam misil Exocet dan diakhiri dengan torpedo Sut dari kapal selam KRI Cakra,” ujar Iskandar. Peluncuran rudal Yakhont berlangsung pukul 09.30 dari KRI Oswald Siahaan-354 di sebelah selatan Selat Sunda di perairan Samudra Hindia. Kapal komando latihan adalah KRI Surabaya.

  

Cuaca saat uji tembak berlangsung sempat buruk hingga pukul 09.00. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan pejabat lain terpaksa membatalkan penerbangan helikopter dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, karena cuaca sangat buruk. Di atas kapal terlihat awan gelap menggantung rendah di jalur penerbangan para pejabat itu. Uji tembak akhirnya dilangsungkan tanpa kehadiran mereka.

Iskandar menyatakan, uji tembak rudal Yakhont bertujuan melatih profesionalisme prajurit TNI dan juga memiliki efek tangkal (deterrent) terhadap negara tetangga yang ingin mengganggu integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. ”Ini juga mendorong saling percaya dan kerja sama yang lebih kuat di antara negara ASEAN,” kata dia lagi.

Rudal Yakhont berjangkauan jelajah (cruising range) hingga 300 kilometer dengan kecepatan maksimum 2,5 mach (kecepatan suara). Rudal Yakhont dibeli dengan harga 12 juta dollar AS per unit atau sekitar Rp 100 miliar per unit.

Ditanya tentang penggelaran rudal Yakhont buatan Rusia di wilayah Indonesia, Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda Soleman Banjar Nahor menjelaskan, saat ini KRI yang bisa digunakan sebagai platform penembakan adalah KRI di Armada Timur. ”Kita juga akan melengkapi kapal di Armada Barat dengan kemampuan teknis untuk menembakkan rudal Yakhont,” kata Soleman. Uji coba penembakan diikuti dengan simulasi perang laut.  Sumber: KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Data Pengunjung Februari 2010

Pelantikan Pinsakada Bahari Prop.DIY

Pelantikan Pinsakada Bahari Prop.DIY

Seragam Pramuka Saka Bahari

Seragam Pramuka Saka Bahari

Mendapat arahan dari Kakak-kakak

Mendapat arahan dari Kakak-kakak

Tongkat Pora

Tongkat Pora
Pernikahan Kak Fauzi & kak Wanti

Badgenya dipasang biar siap dilantik....

Badgenya dipasang biar siap dilantik....

Paling Populer

Menyediakan Berbagai Kebutuhan Atribut Pramuka :



Perlengkapan dan Peralatan Pramuka