Jumat, 04 September 2009

Pulau Jemur di Selat Malaka Milik Indonesia


Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul, S.E., menegaskan bahwa Pulau Jemur yang berada di kawasan Selat Malaka adalah milik Indonesia dan jauh masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta bukan pula pulau terluar karena base point yang menjadi acuan titik terluar perbatasan Indonesia dengan Malaysia adalah Pulau Batu Mandi yang juga milik Indonesia kurang lebih 8 mil laut dari garis batas antara Indonesia dan Malaysia di dalam wilayah Indonesia, berdasarkan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Malaysia tentang garis Batas Landas Kontinen di Selat Malaka tanggal 27 Oktober 1969 dan diratifikasi dengan Keppres No. 89 Tahun 1969 tanggal 15 Nopember 1969 terdapat 10 titik koordinat di sepanjang Selat Malaka yang menghubungkan garis perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia. Jadi tidak ada alasan bagi Malaysia untuk mengklaim Pulau Jemur sebagai miliknya.
Pulau Jemur memiliki luas sekitar 250 hektar pada posisi 02 52 85 Utara – 100 33 80 Timur dan potensi pantai yang indah masuk dalam gugusan Kepulauan Aruah, Kepulauan Riau. Jarak Pulau Jemur ke Tanjung Pertandangan, Sumatera Utara 23,1 mil dan jarak ke Kuala Selangor kurang lebih 57,2 mil. Pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau letaknya sekitar 46 mil dari Bagan Siapiapi dan 50 mil dari pelabuhan Klang di Malaysia. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Rohil telah menginvestasikan asetnya di Pulau Jemur dan telah lama melakukan berbagai kegiatan di Pulau Jemur, diantaranya membudidayakan penyu.
Sementara itu, TNI AL secara aktif melakukan pengamanan di Pulau Jemur yang belum berpenduduk dan mempunyai pesona bahari ini dengan menempatkan Pos TNI AL Pulau Jemur dan sekarang ini dikomandani Letda Laut (P) Jujuk Herwanto bersama sejumlah anak buah yang merupakan BKO (Bawah Kendali Operasi) Pangkalan TNI AL Dumai.
Instansi Pemerintah Indonesia yang ada di Pulau Jemur yaitu Pos TNI AL dan sejumlah personel serta Distrik Navigasi 10 personel ( 5 di Pulau Jemur dan 5 di Pulau Batu Mandi). Sedangkan bangunan yang ada adalah Posal Pulau Jemur, Pos Distrik Navigasi Dumai, Suar Pulau Jemur dengan karakteristik C5s6m 18M, Gua Jepang, Mess Pemda Kabupaten Rohil dan Gazebo Dinas Pariwisata Pemprov Riau.
Perairan sekitar Pulau Jemur merupakan daerah penghasil ikan. Malah, tahun 1960-an, laut di sekitar Pulau Jemur pernah menyandang penghasil ikan terbesar di dunia, setelah Norwegia. Pulau Jemur ini, sebenarnya merupakan gugusan pulau-pulau yang terdiri dari, Pulau Tekong Mas, Tekong Simbang, Pulau Labuhan Bilik serta pulau-pulau kecil lainnya. Pulau-pulau yang ada di sekitar pulau Jemur itu, membentuk lingkaran, sehinga bagian tengahnya merupakan laut yang tenang. Beberapa pulau itu disebut kawasan pulau Aruah. Setiap harinya, di kawasan pulau Aruah ini, dari Kabupaten Rokan Hilir saja, lebih dari 3000 nelayan mencari ikan di kawasan tersebut. Ini belum lagi nelayan-nelayan lainnya dari Sumatera Utara. Maka aktivitas nelayan di kawasan ini, diperkirakan lebih dari 5000 nelayan.
Pulau Jemur ini memiliki pemandangan dan panorama alam yang indah. Selain itu pulau yang luasnya hanya tiga hektar ini juga amat kaya dengan hasil lautnya dan terumbu karangnya. Di sana juga terdapat penyu hijau yang merupakan jenis satwa hanya satu-satunya di Indonesia. Pada musim-musim tertentu, penyu-penyu hijau itu naik ke pantai dan bertelur. Paling tidak, sekali bertelur penyu itu menyimpan telurnya di bawah lapisan tanah antara 100 sampai 150 butir setiap ekor penyu.
Selain itu di Pulau Jemur ini, juga terdapat beberapa potensi wisata di antaranya Goa Jepang, menara suar, sisa pertahanan Jepang, batu Panglima Layar, serta Taman Laut dan pantainya berpasir kuning emas. Bila dilihat dari posisinya, Pulau Jemur sangat cocok dikembangkan menjadi kawasan resort. Paling tidak, disana bisa dikembangkan objek wisata berselancar dan menyelam untuk melihat terumbu karang yang indah. Sebenarnya, bila pemerintah setempat serius untuk menangani kawasan pulau Jemur ini, bukan tidak mungkin untuk masa mendatang merupakan objek wisata resort andalan Provinsi Riau. Namun hingga kini pemerintah belum tampak optimal untuk mengembangkan kawasan pulau Aruah yang berada di wilayah perbatasan RI dengan Malaysia itu. Misalnya saja, pemerintah belum menyediakan sarana transportasi kapal laut untuk menuju ke pulau tersebut. Saat ini, bila ingin melihat indahnya kawasan pantau Pulau Jemur itu, paling tidak harus menyewa kapal-kapal milik nelayan. Karena minimnya sarana transportasi inilah, makanya pulau ini masih sepi dikunjungi turis baik local maupun manca negara. Apa lagi, di kawasan pulau Aruah itu tidak tersedia penginapan. Kalau pun ada rumah, itu milik TNI AL serta navigasi yang memang bertugas di Pulau Jemur.

diposting dari dispenal

1 komentar:

Data Pengunjung Februari 2010

Pelantikan Pinsakada Bahari Prop.DIY

Pelantikan Pinsakada Bahari Prop.DIY

Seragam Pramuka Saka Bahari

Seragam Pramuka Saka Bahari

Mendapat arahan dari Kakak-kakak

Mendapat arahan dari Kakak-kakak

Tongkat Pora

Tongkat Pora
Pernikahan Kak Fauzi & kak Wanti

Badgenya dipasang biar siap dilantik....

Badgenya dipasang biar siap dilantik....

Paling Populer

Menyediakan Berbagai Kebutuhan Atribut Pramuka :



Perlengkapan dan Peralatan Pramuka